Kisah ini terjadi di ibu kota jakarta daerah bekasi. Ada satu keluarga, dahulu hidup serba kecukupan, sebagai mana ayah keluarga tersebut pekerja yang rajin dan taat pada Allah.
Singkat cerita ayah tersebut meninggal dunia..dan meninggalkan lima orang anak dan seorang istri yang sholeha. Anak-anak ini sangat patuh dan rajin. Setelah di tinggal ayah tercinta, hidup mereka menjadi serba kekurangan, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.ibu tersebut berkerja, namun tetap saja masih tidak cukup, sampai anak yang tertua yang masih kelas 5 SD mencoba menjual koran,tapi tetap saja tidak mencukupi, karena ke-empat adiknya smua masih sekolah mulai kelas 3 SD dan seterusnya, kebetulan anak yang besar masuk sekolah jam satu siang.
Singkat cerita dia melihat adik-adiknya semua belum makan, tetapi uang mereka tidak cukup untuk membeli nasi dengan lauknya, lalu sang kakak pergilah ke tempat sebuah warung nasi dengan uang seadanya hendak membeli nasi secukupnya.
Lalu ia berkata kepada penjual nasi: "Ibu saya beli nasi, tidak pakai lauk apapun, cukup nasi putih saja, ibu. Tapi saya minta sama ibu, tolong siramkan kuah sayur yang banyak ke nasi putih itu, Bu."
lalu ibu tersebut tahu bahwa anak ini memang orang susah, Ibu itu berkata : "Nak bawah lah uangmu ini, kembali simpan lah uangnya dan ambilah apapun yang kamu suka di warung nasi ibu ini setiap hari."
Singkat cerita anak ini bergantung pada ibu tersebut slama dua tahun lamanya. Anak ini sangatlah pintar dan cerdas, di sekolahnya selalu mendapatkan nilai yang memuaskan dan mendapatkan juara serta biaya siswa.dari pemerintah Bekasi.
Hari demi hari waktu demi waktu anak ini belajar sampai perguruan tinggi.
Tidak di sangka anak tersebut menjadi pengusaha sukses dan besar. Lalu ia teringat seorang ibu yg telah menolong dan mendidiknya semasa ia susah waktu kecil dulu.
Anak ini mencari ibu si pedagang nasi yang telah menolongnya dulu, singkat cerita anak ini menemukan warung ibu itu. Ia melihat tempat tersebut sedang di gusur oleh pemerintah setempat.
Anak ini menghampiri ibu tersebut dan berkata : "wahai ibu, maukah ibu berjualan di kantor saya?" Ibu penjual nasi itu pun sangat bahagia mendengar tawaran itu.
Tidak lama anak cerdas yang sukses ini, membukakan ibu penjual nasi itu dengan warung nasi yang berdekatan dengan kantornya.
Ibu itu berkata kepada suaminya : "Pak, pas kedai kita digusur ada saja yang menolong kita, Alhamdulillah tempat kita ini sangat bagus dan tidak bayar, pakai Ace lagi sangat baik anak itu ya pak. Dulu kita berjualan di panasnya terik matahari".
Setelah beberapa bulaan ibu ini berjualan di kantor anak tersebut. Lalu anak baik itu dan pemilik kantor di samping warung nasi ibu tersebut memanggil office boy-nya, meminta dibelikan nasi pada ibu tersebut, dan bilang sama ibu itu, saya minta nasi putih saja tidak pakai lauk, cukup nasi putih di siram sama kuah yg banyak...kariawannya pun heran.
Lalu dengan penuh tanda tanya sang OB beranjak pergi ke tempat ibu penjual nasi tersebut. "Bu pak Boss bilang, dia minta nasi putih gak pakai lauk. Cukup nasi putihya di siram dengan kuah yang banyak." ucap OB.
Ibu tersebut terdiam sejenak dan meneteskan air mata, "Sepertinya ini pernah ia rasakan dan ia alami" lirih ibu itu membantin.
lalu ibu itu sendiri yang menghantarnya ketempat Bos pemilik kantor itu, mereka berpandangan ibu itu lalu bertanya : "Maaf Pak, Bapak mengingatkan saya pada seorang anak kecil yg baik dan taat."
Kemudian anak tersebut bertanya : "Tidakkah ibu mengenali saya? Sambil wajah anak ini berlinang air mata menatap wajah ibu penjual nasi tersebut, "aku lah anak itu, Ibu.
Kkisah ini sangat lah sedih dn membuat kita banyak belajar dari kisa ini..siapa yg menanam ke baikan pasti ia akan dapat kebaikan pula, semoga bermanfaat buat kiat smua. Aamiin
Copas dari WA
0 komentar:
Posting Komentar
Mohon komentar yang baik, bijak dan bermanfaat. Terimakasih.