728x90 AdSpace

Senin, 25 Desember 2017

NYATAKAN CINTA PADA ALAM DI JEMBATAN CINTA






Ada kata pepatah "Tak Kenal Maka Tak Sayang". Hal ini tepat dengan pertemuan kami pada alam ciptan-NYA di ujung utara Bekasi, lebih tepatnya di kawasan Hutan Mangrove, Kecamatan Tarumajaya Bekasi Utara, anak muda dan penduduk setempat sering menyebutnya "Jembatan Cinta".



Selain hutan mangrovenya yang tetap masih terjaga dengan baik, untuk menghindari terjadinya abrasi di pesisir pantai juga untuk memiliki fungsi mengendapkan lumpur di akar-akar pohon bakau sehingga dapat mencegah terjadinya Intrusi Air laut ke daratan. Erosi merupakan pengikisan permukaan tanah oleh aliran air sedangkan abrasi merupakan pengikisan permukaan tanah akibat hempasan ombak laut.




Lokasi wisata ini tidak terlalu jauh dari tempat kami tinggal di Vila Mutiara Gading 1, jika kita lihat di Google map, dengan jarak 10 km cukup ditempuh dengan waktu 31 menit. Dan jalannyapun sudah cukup bagus, hanya pada jalan Muara Tawar pada bagian tengahnya sepanjang 2 kilo terlihat rusak cukup parah, sehingga kndaraan yang lewat di sana baik roda dua maupun roda empat harus berhati-hati, karena masing-masing kendaraan mencari jalur yang masih bisa dilalui kendaraannya. Selain sebagian jalannya yang rusak, juga terdapat poldur yang lumayan tidak tinggi, poldur bukan semen alias temporer, karena sewaktu-waktu poldur itu bisa dipindahkan.  

Jika Anda dari Jakarta atau luar kota Bekasi, bisa masuk dari Harapan Indah atau dari  Pantai Makmur. Apabila dari Harapan Indah ikuti terus jalan ke arah Utara, hingga bertemu pada jalan Tarumajaya, terus lurus hingga melewati jalan Muara Tawar. Jika sudah masuk di Jalan Muara Tawar, lokasi sudah tidak jauh lagi, hingga Anda bertemu dengan Masjid Besar Nurul Anwar, maka Anda harus belok ke kanan. Dalam perjalanan selanjutnya kita akan dipertemukan dengan PLTGU Muara Tawar 2 menuju crematorium Nirwana, terus ikuti jalan, lalu belok ke kanan, maka kita sudah dapat melihat pintu masuk ke lokasi wisata "Jembatan Cinta", dan disambut oleh beberapa orang penjaga pintu masuk yang aslinya dalah menujupenduduk setempat yang bertugas sebagai pemungut karcis masuk.





Harga masuk ke lokasi beragam, untuk kendaraan roda dua, cukup bayar Rp. 5000, sedangkan untuk kendaraan roda empat, cukup membayar Rp 10.000,- perkendaraan.
Sedangkan untuk parkir seperti biasa, cukup bayar Rp. 2000,- baik motor maupun mobil.

Pemandangan selanjutnya kita akan bertemu dengan pasar tradisional dan di sebelah kanan kita bisa lihat "Jembatan Cinta".  




Jika kita hanya menaiki jembatan kayu "Jembatan Cinta" tidak akan banyak cerita yang kakan ita sampaikan. Justru yang lebih serunya adalah menaki perahu untuk menyelusuri hutan mangrove di sepanjang perjalanan. Cukup merogoh kocek Rp. 10.000,- /perorang, dan kita akan dihantar mengelilingi hutan mangrove yang indah.

Disepanjang perjalanan menyelusuri hutan mangrove, kita akan disajikan pemandangan tambak ikan dan beberapa nelayan yang hilir mudik membawa hasil tambaknya.

Lokasi yang ditempuh perahu motor yang kita tumpangi cukup lumayan jauh, hingga 2 km.
Dan di lokasi terakhir sebelum kembali merapatkan perahu motor di dermaga kecil, perahu didiamkan sesaat selama kurang lebih 5 ~ 10menit, untuk mengambil gambar dan berselfie.



Ketika kita kembali ke dermaga kecil, kita an disambut beberapa suguhan kulner yang cukup menggoda lidah dan perut. Berbagai sajian ikan bakar dan ikan air tawar, dari bandeng, miujaer hingga ikaln bawal. Harga cukup berfariasi dan terjangkau mulai dari Rp. 30.000 / ekor hingga Rp. 100.000,- perekor, dan rasanya cukup lumayanl enak.

Tempat wisata ini cukup menarik, kebetulan kami berangkat sore hari, sehingga kami dapat menjumpa dengan sunset di atas perahu mesin. Pemandangan yang lumayan indah dan menakjubkan ini membuat kami merasa kecil di banding alam ciptaan Tuhan ini, tiada yang dapat menandingi kebesaran kekuasaanNYA.

Seusai melahap makan siang jelang sore di tenda warung makan, dan sholat magrib berjamaah, kami langsung menuju lokasi utama, yaitu Jembatan Cinta.

Dari atas jembatan ini, Kami rasa kami Jatuh Cinta pada alam ciptaanNYA di tanah indah pinggiran utara Bekasi ini.

Selamat menikmasti liburanmu. Semoga berbahagia.

Penulis : Ibnu Gozali

Foto by : Sopamarwa, M. Amirudin, M. Gama Hilmi, Geo Fachri Halim, Rinanda Chairunissa, Ibnu Gozali



  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Mohon komentar yang baik, bijak dan bermanfaat. Terimakasih.

Item Reviewed: NYATAKAN CINTA PADA ALAM DI JEMBATAN CINTA Rating: 5 Reviewed By: Ibnugalery